
Pertemuan yang berawal dari sebuah forum dan kedekatan yang bermula dari putusnya hubungan aku dengannya, memang tidak adil karena aku melibatkan dia kedalam masalahku tapi saat itu aku membutuhkan seseorang untuk bersandar, dia bilang kalau aku ingin menangis maka menangislah jangan menutupi apa yang aku rasakan seakan kata-katanya mengijinkan aku untuk menangis dan malam itu aku mencurahkan semua isi hatiku.
sebenernya aku sangat merasa tidak enak akan kebaikan dia karena selama ini selalu dia yang menghubungiku, aku juga ingin melakukan hal yang sama namun aku memiliki banyak keterbatasan pernah satu waktu aku mengingatkan dia akan besarnya biaya yang akan dia keluarkan tapi dia justru marah dia merasa terhina seakan dia tidak mampu untuk membayarnya, sumpah aku tidak bermaksud untuk menghina dia, aku hanya tidak ingin menjadi beban buatnya, setiap kali dia marah selalu dia yang memperbaiki situasi, mungkin kalau dia tidak bersikap seperti itu aku tidak akan sedekat ini dengannya.
mungkin aneh ada seseorang yang mencintai tapi dia tidak marah setiap orang yang dicintai itu didekati oleh seseorang sampai pada suatu saat aku melakukan hal yang sangat menyakiti hatinya, dia sangat marah kepadaku secara belum pernah ada seseorang yang marah kepadaku seperti itu, dia mengingatkan aku agar aku tidak pernah menghubunginya lagi...Ya aku memang salah aku memahami kenapa dia bersikap seperti itu akhirnya aku menghapus nomor dia dari handphoneku.
entah berapa lama aku dan dia tidak berhubungan sama sekali, sampai suatu waktu temanku mengirimkan pesan kalau dia mencari aku dan temanku itu meminta aku untuk menyapa dia mungkin ada sesuatu hal yang penting, aku bilang ke temenku bahwa dia yang meminta aku untuk tidak menghubunginya dan aku tidak berani untuk menyapanya aku takut dia masih marah sama aku mengingat bagaimana reaksi dia tempo hari.
Memang nomor dia sudah aku hapus dari handphone ku tapi nomor itu belum hilang dalam ingatanku aku tidak berani untuk menyapanya aku hanya berani missed call ke nomor dia, sampai keesokan harinya aku mendapat telepon dari nomor asing ketika aku angkat aku mendengar suara yang sudah lama tidak aku dengar...Tuhan itu suara dia, suaranya terdengar lebih tenang dibandingkan kemarin itu adalah pertengkaran paling hebat diantara kita.
Apa mungkin aku dan dia terlibat secara emosional karena pernah dia mengirimkan pesan kepadaku menanyakan siapa yang sedang mendekatiku tapi aku tidak menjawabnya aku hanya mau bilang kalau dia juga memberitahu aku siapa yang sedang dekat dengannya, dan saat itu memang ada seseorang yang dekat denganku sampai akhirnya kita jadian.
Dia ikut merasa bahagia siapapun yang menjadi pilihanku selama itu bisa membuat aku bahagia, damai dan membuat bangga keluargaku, seringkali aku berpikir apa yang sebenarnya dia rasakan apa dia memahami semua ucapannya? dia tidak suka ada seseorang yang memainkan perasaanku...
saat ini aku berada pada titik dimana aku merasa bahagia karena mencintai dia dan begitu juga sebaliknya, setiap kali dia menelpon dia selalu memanggilku "sayang" memang klise tapi aku merasa dimanja, dia bilang aku boleh manja sama dia tapi tidak dengan pria lain semoga dia adalah pria terakhir dalam hidupku.
No comments:
Post a Comment