Thursday, June 19, 2008

NEko-neko keROyok

Geng Nero

Peristiwa yang sangat tidak biasa,
mengapa hanya untuk masuk kedalam suatu kelompok dibutuhkan 'pendisiplinan' yang amat sangat tidak manusiawi (menurut saya).

terbersit dalam pikiran saya bagaimana jika Ibu Kartini masih hidup dan beliau menyaksikan kegiatan brutal yang dilakukan oleh anak-anak tercintanya.
mengapa sebagai perempuan yang 'katanya' lebih banyak menggunakan perasaan daripada dibandingkan perempuan bisa melakukan penganiayaan seperti itu. sekuat tenaga mereka memukul saudaranya. miris hati ini melihat.

lalu salah siapa?!

ada yang menyalahkan guru karena mereka lengah mengawasi siswanya, ada yang mengatakan orang tua yang kurang dekat dengan anak-anaknya bahkan ada juga yang menyalahkan berbagai media yang menayangkan kekerasan.

tapi yang menjadi perhatian bukan itu, sekarang yang harus dipikirkan adalah bagaimana meniadakan tindakan pendisiplinan yang saya pikir tidak ada gunanya. saya bisa bilang tidak berguna karena pada saat saya kuliah saya juga pernah mengikuti sebuah organisasi KSR (bergerak dibidang kemanusiaan, dan untuk setiap kesalahan yang saya lakukan saya harus menebusnya dengan 'bending' atau 'push up' bersifat olahraga bukan kekerasan karena organisasi yang saya ikuti menuntut memiliki tubuh yang sehat.

dalam dunia pendidikan (karena saya adalah sarjana pendidikan) 'punishment' memang dilakukan tapi itu adalah langkah terakhir ketika semua metode yang dijalankan tidak berhasil. dan bentuk hukuman juga yang mendidik, misalnya menghapal satu chapter materi pelajaran.

sangat disayangkan tujuan geng NERO melakukan penganiayaan itu hanya karena mereka ingin disegani, supaya anak lain tidak berani macam-macam dengan anggota mereka. mereka salah mengartikan disegani dengan ditakuti. menurut pengakuan mereka yang dilakukan dengan menjadi anggota nero adalah mereka bisa curhat masalah keluarga, pacar atau sekolah.

bukankah disekolah ada konselor? dan dirumah ada saudara atau orang tua? pernah saya membaca sebuah quotation bahwa bagian terbaik dari orang tua adalah 'mereka tetap menyayangimu meski apapun yang kamu lakukan' lalu apalagi yang dibutuhkan??

saya hanya berharap bahwa mata saya tidak akan melihat 'pendisiplinan' brutal yang tidak sekedar menyakiti bahkan bisa merenggut nyawa seseorang.

teruntuk saudaraku tersayang, mempertahankan memang lebih sulit daripada merebut. jangan buat Ibu Kartini menangis.

No comments: