Tuesday, June 7, 2011

Apakah Allah SWT Akan Selalu Menolong Kita??

dikutip dari Bersama Dakwah
Nashrun minallah
. Pertolongan Allah. Ia selalu tepat waktu. Kadang di waktu yang kita duga dan kita harapkan. Sering pula ia datang pada saat-saat kritis, ketika hamba sangat membutuhkan. Namun keduanya adalah waktu yang tepat. Tepat menurut Allah. Tepat bagi kita, andaikan kita tahu. Tentu masih banyak contoh selain tiga kisah nyata di atas. Setiap kita insya Allah memiliki pengalaman tersendiri. Betapa kasih sayang Allah itu amat luar biasa. Dan pertolongan-Nya selalu tepat waktu.

Segala hal yang menimpa seseorang sebagai ujian, takkan lebih besar dari kemampuan orang itu untuk menanggungnya. Sebagaimana tugas dan kewajiban yang dibebankan Allah juga tak pernah melampaui batas kemampuannya. Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus’ahaa. “Ini merupakan pengarahan yang sangat bagus”, kata Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an ketika sampai di surat Al-Baqarah ayat 286 ini, “untuk membangkitkan kembali himmah ‘hasrat dan semangat’ ketika melemah karena panjangnya perjalanan. Ini juga merupakan pendidikan dan penjagaan terhadap ruh si mukmin, himmahnya, iradahnya, di samping membekali penggambarannya terhadap hakikat kehendak Allah dalam setiap hal yang ditugaskan kepadanya.”

Kaidah batas kemampuan ini juga memastikan bahwa Allah takkan membiarkan hamba-Nya memasuki ujian yang di luar batas kemampuannya, kecuali Ia berikan pertolongan sebelumnya: terkadang jauh sebelum batas maksimal, kadang ketika tinggal selangkah lagi batas itu tercapai. Tapi itu selalu bermuara pada satu kesimpulan: pertolongan Allah selalu tepat waktu.

Jika kita merasa saat ini tengah menghadapi problematika yang sulit dan rumit, dan Allah belum jua menurunkan pertolongan-Nya, yakinlah bahwa kita masih kuat menanggungnya. Dan sejalan dengan kesabaran, Allah mengampuni dosa dan meninggikan derajat kita. Pada titik seperti ini boleh jadi kita merasa doa-doa kita tidak dikabulkan. Di sinilah ujiannya. Jika kita putus asa lalu tidak berdoa lagi, doa kita benar-benar tidak akan dikabulkan. Lalu kita semakin jauh dari-Nya. Padahal itu belum waktu yang tepat bagi Allah untuk menolong kita.

“Bukankah Rasulullah SAW telah diberi kemenangan di Perang Badar, namun telah diperlakukan sebagai orang yang dikalahkan di Perang Uhud?” kata Ibnu Al Jauzi dalam Shaid Al Khatir, “Bukankah beliau telah dihalangi untuk menunaikan ibadah di Baitullah, tetapi kemudian diberi kesempatan untuk menguasainya? Baik dan buruk mesti ada. Sesuatu yang baik menuntut lahirnya syukur, sedang sesuatu yang buruk menuntut munculnya permintaan dan doa. Tapi jika doa yang telah dipanjatkan tak jua dikabulkan, kita mesti tahu bahwa Allah Azza Wa Jalla hendak memberikan ujian dan ingin melihat kepasrahan kepada ketetapan-Nya.”

Ketika ujian dilalui dengan kesabaran,ikhtiar, doa, dan tawakkal… ketika itulah pertolongan-Nya datang. Kalau tidak, pastilah di saat terakhir, ketika satu langkah lagi seorang mukmin tak kuasa menahan beratnya beban ujian itu, tak mampu menanggung rumitnya problematika yang dihadapi, di saat itulah Allah menganugerahkan pertolongan. Sebab, pertolongan-Nya selalu tepat waktu.Wallaahu a’lam bish shawab. [Muchlisin]

No comments: