Ikhlas

Bapakku tersayang, kami sekeluarga ikhlas dengan apapun yang telah menjadi kehendak-Nya, kami selalu menyayangi bapak meskipun sekarang kami tidak tahu apa yang ada dalam pikiranmu karena semenjak hari pertama bapak masuk ruang ICU tidak sepatah katapun yang engkau ucapkan.

Pedih dan teriris karena harus melihatmu terbaring di ruangan itu dengan berbagai selang dan jarum disekujur tubuh, tanganmu sudah membengkak karena cairan infus yang telah masuk sejak 12 hari lalu, kini diagnosa dokterpun bertambah bukan hanya cedera kepala berat, tapi juga infeksi paru-paru dan perdarahan di lambung.

Ya Allah...Ya Rabb, apakah keputusan ini tepat...hidup bapak sekarang tergantung pada ventilator.

Aku berharap bahwa bapak akan mendampingiku ketika aku melahirkan cucu pertamanya, dia akan menggendong dan mengajaknya bermain sama seperti yang dia lakukan dulu kepadaku...

Ya Allah berikanlah petunjukmu...