Friday, September 30, 2011

Exclusive Breast Feeding For The First Mom


Ketika seorang ibu memutuskan untuk memberi bayinya ASI Exclusive (ASIX) maka sang ibu benar-benar harus siap secara lahir dan batin dibutuhkan support yang sangat besar dari keluarga terutama suami.

Proses kelahiran Athar diawali dengan proses normal dan induksi tapi harus berakhir di meja operasi, jadi mengalami sakit dua kali deh. Next time kalau memang sudah tidak dapat lahir secara normal lebih baik langsung cessar tidak perlu di induksi karena pasca lahir kondisi fisik jadi lebih lemah.

Selama dirumah sakit sih enak karena ada yang mengurus si bayi, perjuangan baru dirasakan ketika sudah kembali ke rumah. Alhamdulillah ibu membantuku 100% untuk mengurus Athar, beliau yang memandikan, menimang kalau sedang menangis, sedang aku bertugas untuk menyusuinya. Athar sangat kuat menyusu di awal kelahirannya selama 2 minggu aku dan ibuku selalu begadang karena Athar selalu tertidur di siang hari sedangkan pada malam hari ia sangat rewel. Barulah setelah konsul dengan DSA nya disarankan untuk mengganggu tidurnya ketika siang hari sehingga ia dapat tidur di malam hari karena bayi belum mengenal perbedaan siang dan malam hari. Hal ini juga membuat ibu dapat beristirahat. Seharusnya sebelum aku melahirkan aku banyak mencari informasi mengenai persiapan ASIX.

Dua minggu yang berat telah terlewati, perlahan jam tidur Athar mulai terbentuk setiap jam 8 malam dia pasti sudah tidur dan kebiasaan itu terus aku jaga hingga saat ini.

Sebagai seorang ibu yang juga pekerja, pada umur Athar 2,5 bulan aku harus kembali ke meja kerja, persiapan memerah susu pun sudah dilengkapi seperti cooler bag, ice cool, tapi sayang aku tidak dapat menggunakan perahan elektrik karena sakit dan air susu yang keluar juga sedikit akhirnya aku memutuskan untuk memerah secara manual. Ternyata banyak keuntungan memerah secara manual, selain tidak sakit tapi sekaligus juga memijat payudara sehingga saluran ASI yang mungkin tersumbat dapat dihindari.

Di awal aku bekerja dalam sehari aku hanya dapat memerah ASI sebanyak 250 ml, namun aku terus berusaha mencari tahu upaya apa yang dilakukan para ibu pekerja untuk menjaga stock ASInya. Ketika aku bekerja Athar dapat menghabiskan 500-600 ml yang berarti aku defisit 250-350 ml setiap harinya. Setelah browsing sana sini akhirnya dalam sehari aku dapat memerah 400-500 ml dengan cara sebagai berikut:
  1. Semakin sering memerah maka akan semakin banyak ASIP yang terkumpul, selama bekerja aku 3x memerah susu yaitu sebelum makan siang, jam 2 dan sebelum pulang.
  2. Selalu makan sayur, buah, susu dan bubur kacang hijau. Semakin bergizi makanan dan minuman yang kita konsumsi maka ASI yang dihasilkan pun jauh lebih berkualitas, bukankah kita ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil.
  3. Berpikir positif bahwa Allah telah menyiapkan segala sesuatunya sehingga tidak mungkin kekurangan, karena ASI dipengaruhi oleh pikiran kalau kita selalu khawatir ASI tidak cukup sehingga tubuh menjadi stress dan produksi ASI akan menurun.
Pernah sekali waktu stock ASIP tinggal 6 botol yang hanya cukup untuk sehari akhirnya untuk mengejar kekurangan stock setiap tengah malam dan pagi hari aku harus memerah susu untuk mencukupi stock ASIP.

Untuk memberikan ASIX memang berat, namun ini bukan berarti tidak mungkin. Dibutuhkan seribu kesabaran, keikhlasan, rasa cinta dan sayang pasti semuanya akan menjadi lebih mudah.
Baby Happy, Mom Happy!



No comments: